Kunjungan Tim Surveilans dan Karantina Kesehatan (SKDR ) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Rumah Sakit Demang Sepulau Raya

06 Februari 2024 11:18:08am ADMINISTRATOR

Pada hari ini selasa tanggal 6 Februari 2024 Rumah Sakit Demang Sepulau Raya mendapat kunjungan TIM surveilans dan Karantina Kesehatan yang di Pimpin langsung Ibu Lia Septiana,Skm.M.Kes dan Pengelola Sureveilans Ibu Ratih Kusuma Wardani,S.Kep.M.M dan di sambut Kepala Tata Usaha Rumah Sakit Demang Sepulau Raya Bapak Sutikno,M.Kes.M.PH, yang mana di dalam kunjungan nya ke Rumah Sakit Demang Sepulau Raya adalah untuk menningkatkan kinerja surveilans dan sharing informasi untuk mengetahui apakah adanya hambatan dan permasalahan yang ada dalam pelaksanaan kegiatan SKDR di Rumah Sakit Demang Sepulau Raya.

SKDR tersebut adalah Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon yang memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu dan memberikan sinyal peringatan kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya,karena Kejadian Luar Biasa (KLB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan kesakitan dan kematian yang tinggi. KLB juga memiliki dampak yang sangata besar pada aspek ekonomi,sosial, dan psikologis,serat dapat menyebar luas lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan internasional. Sampai saat ini Indonesia memiliki beberapa penyakit potensial KLB seperti malria, demam dengue, leptospirosis,diare,kolera, difteri, antraks, rabies,campak, pertusis, maupun ancaman penyakit - penyakit new emerging dan re-emrging. Penykait - penyakit tersebut jika tidak di pantau dan di kendalikan akan mengancam kesehatan masyarakat indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar.

Kementrian kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) dan central of Disease control (DCD) membangun sistem yang di gunakan untuk deteksi dini dan respon terhadap penyakit potensial KLB. Sistem ini di kenal dengan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Prinsip utama SKDR adalah pendektesi ancaman indikasi KLB penyakit menular yang di laporkan setiap minggu, yang akan menampilkan alert atau sinyal peringatan dini jika terjadi peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas pada suatu wilayah. Selain data mingguan, di dalam sistem SKDR terdapat Surveilans berbasis kejadian atau yang di sebut Event-based Surveilans (EBS). EBS merupakan laporan kejadian kesehatan masyarakat dengan menggunakan sumber data dari media,masyarakat dan tenaga kesehatan.

Di dalam SKDR mempunyai tujuan program yaitu :

  1. Memonitor kecendrungan penyakit menular potensial KLB (deteksi dini)
  2. Melakukan respon pengendalian KLB penyakit menular
  3. Meminimlakan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB
  4. Menilai dampak program pengendalian penyakit.

Dengan adanya kunjungan Tim Surveilans SKDR ini di Rumah Sakit Demang Sepulau Raya maka kita dapat lebih awal merespon dan melakukan deteksi dini beberapa penyakit menular dengan cara mengenali gejalanya dan sindrom penyakit tersebut serta kita dapat melakukan konfirmasi penegakan diagnosis melalui dokter dan hasil laboraturium, sehingga pihak Rumah Sakit dapat melakukan respon cepat meliputi respon tata laksana kasus, respon pelaporan dan respon Kesehatan masyarakat,sehingga di harapkan hasil deteksi dini dan respon cepat yang di lakukan dapat segeradi desiminasikan kepada pihak yang berkepentingan.

 System kewaspadaan dini dan respons perannya sangat penting dalam mendektesi adanya ancaman penyakit potensial KLB/wabah di suatu daerah,Kabupaten dan puskesmas. Jika ancaman penyakit dapat di deteksi lebih dini maka kita dapat mencegah potensial KLB menjadi besar, SKDR ini bermanfaat untuk mengevaluasi kegiatan program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Program SKDR ini akan berhasil dan mencapai target. Maka perlu adanya kerja sama antara masyarakat dengan pelayan Kesehatan,sehingga penyakit menular KLB/wabah di suatu daerah dapat di tanggulangi secara cepat dan massive.Sehingga penularan penyakit tidak meluas dan tidak menjadi wabah nasional.